Mungkin di antara kalian tidak tau busi type apa yang terpasang pada motor saat ini. mungkin juga kalian cuma tau typenya ada 2 macam yaitu busi panas atau busi dingin, tetapi kalau di tanya apa yang menandakan busi type panas, mungkin diantara kalian ada yang bingung dan asal terka aja, misalkan kalian beli busi baru trus gak bawa contoh, kamu di kasih busi sama penjual yang ulirnya panjang, padahal motor kamu pakai ulir pendek. Yang parah lagi kalian di kasih busi buat mobil atau busi buat speed bisa-bisa motor pingin berenang terus. mungkin juga busi mesin pemotong rumput, motornya pingin ke tempat rumput mulu...... hehehehe.......... ada baiknya kalian tau type busi motor yang akan di gunakan, paling gak ulir busi yang akan digunakan. nah gak usah banyak mikir silahkan liat sendiri atau rame-rame...........

NGK

C : diameter ulir
B - 14 mm
C - 10 mm
D - 12 mm
P : type rancangan busi hanya pabrik yang tau

R : busi dengan resistor, untuk mesin teknology digital,
menghindari terjadinya frekuensi yang bisa mengganggu pembacaan sensor digital

8 : tingkat panas busi
Semakin kecil angka 4, 3, 2 = busi panas .
Semakin besar angka 7, 8, 9 = busi dingin

E : panjang ulir busi
H : 12,7 mm
E : 19 mm
L : 11, 2mm

S : type elektroda standar
IX - bahan iridium,
G - busi racing (spesial performance)
P - bahan platinum,
S - bahan tembaga standar
K - 2 elktroda
T - 3 elektroda
Q - 4 elektroda

9 : celah elektroda
9 = 0,9mm
10 = 1mm

Denso

U : diameter ulir busi
U - 10mm
X - 12mm
W - 14mm

22 : tingkat panas busi
Semakin kecil angka 4, 3, 2, = busi panas 20, 19, 18 .
Semakin besar angka 24, 26 = busi dingin

F : panjang ulir
E : 19 mm
F : 12,7 mm
L : 11,2 mm

S : type rancangan busi

-U : bentuk elektroda yang ada disanping

9 : celah elektroda
9 = 0,9 mm
10 = 1 mm



Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More